Sabtu, 04 Februari 2017

Potret Wilayah Adat di Tanah Papua

Tanah Papua terdiri dari kurang lebih 257 suku, dalam tatanan Adat Papua dikelompokkan menjadi 7 (tujuh) wilayah adat. Ketujuh wilayah adat tersebut adalah Wilayah Adat Mamta/Tabi, Wilayah Adat Saireri, Wilayah Adat Doberai, Wilayah Adat Bomberai, Wilayah Adat Anim Ha / Ha Anim, Wilayah Adat La Pago dan Wilayah Adat Me Pago.

Gambar Peta Tujuh Wilayah Adat di Tanah Papua

Potret Sebaran Gambut di Tanah Papua

Lahan gambut merupakan suatu ekosistem lahan basah yang dibentuk oleh adanya penimbunan/akumulasi bahan organik di lantai hutan yang berasal dari reruntuhan vegetasi di atasnya dalam kurun waktu lama. Akumulasi ini terjadi karena lambatnya laju dekomposisi dibandingkan dengan laju penimbunan bahan organic di lantai/dasar hutan yang basah/tergenang tersebut (Najiyati et al, 2005).

Gambar Peta Indikatif Sebaran Gambut di Tanah Papua

Potret Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Propinsi Papua

Pencapaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota di Papua pada tahun 2015 cukup bervariasi. Mayoritas kabupaten di Papua masih berstatus IPM “rendah”. Pembangunan manusia di Kabupaten Jayapura yang pada tahun 2014 masih berstatus “sedang”, tahun 2015 menjadi berstatus “tinggi”. Kenaikan status pembangunan manusia juga terjadi di Kabupaten Supiori, yang di tahun 2014 masih berstatus “rendah”, pada tahun 2015 menjadi berstatus “sedang”. Secara keseluruhan, kabupaten dengan IPM berstatus “sedang” adalah Merauke, Nabire, Kepulauan Yapen, Sarmi, Keerom, Waropen, dan Supiori. Adapun kabupaten/kota dengan status IPM “tinggi” adalah Jayapura, Biak Numfor, Mimika, dan Kota Jayapura.(Sumber : BPS Papua, Tahun 2015)

Gambar Peta Indeks Pembangunan Manusia, Propinsi Papua